Senin, 21 Februari 2011

Pabrik Deltomed Wonogiri Diresmikan




Indonesia sehat dengan herbal. Kekayaan Indonesia akan tanaman berkhasiat seperti jahe dan temulawak menumbuhkan semangat pengusaha untuk memproduksi jamu kesehatan serta berupaya menyehatkan bangsa.
PT Deltomed Laboratories, merupakan perusahaan obat alias jamu herbal modern yang berkembang sejak 1976. Seiring dengan perjalanannya selama 34 tahun, perusahaan tersebut dipercaya dan mendapat tempat di hati konsumen.
Tak hanya sukses di negeri sendiri, produk perusahaan yang mempunyai sepuluh produk dengan Antangin JRG sebagai market leadernya juga sudah merambah ke mancanegara.
Sebesar 10-15 persen produk PT Deltomed menyentuh pasar Malaysia, Arab, Hongkong, Taiwan, Afrika, dan Nigeria. Dan inilah yang menjadi visi dari perusahaan yang dimulai dari home industry ini.
Permintaan pasar yang kian meningkat membuat perusahaan jamu modern ini kewalahan. Guna memenuhi kebutuhan customer, PT Deltomed Laboratories mendirikan pabrik di Nambangan, Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengah.
Pada 1 Juni 2010, pabrik anyar seluas enam hektar itupun diresmikan. Dihadiri direksi, rekan kerja, peneliti dari farmasi, tokoh masyarakat Nambangan, serta media, acara yang berlangsung di halaman pabrik berlangsung meriah.
Berbagai hiburan disuguhkan kepada tamu undangan. Peresmian yang ditandai dengan pemotongan rangkaian bunga melati dilakukan oleh Drs. H. Nyoto Wardoyo (President Director PT Deltomed Laboratories), Mulyo Rahardjo (Managing Director PT Deltomed Laboratories) dan Ruslan Aslan (Deputi II Badan POM).
Tampak hadir juga artis ibukota yang menjadi ikon Antangin JRG, Indra Bekti. Menurut Mulyo Rahardjo, dibanding gedung sebelumnya kapasitas produksi meningkat hingga lima kali lipat dari sebelumnya.
Tak hanya itu, mesin yang digunakan pun berteknologi modern dari Jerman. Hadirnya fasilitas produksi berstandar CPOTB ( Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik ) semakin memperlengkap faslitas modern di pabrik tersebut.
Mulai dari proses ekstraksi, mixer, hingga packaging dilakukan secara higienis karena tanpa proses manual.
Mulyo juga membeberkan jumlah investasi yang digunakan untuk membangun pabrik baru tersebut senilai Rp 200 miliar. Dia optimis, dengan didirikannya pabrik baru mampu memenuhi kebutuhan pasar untuk 5-10 tahun ke depan.
Sebagai produsen jamu tradisional, tentu harus memikirkan bahan baku yang tentunya diperoleh dari alam. PT Deltomed bekerjasama dengan petani sekitar untuk menyuplai kebutuhan bahan baku.
“Ya, kami pasti bekerjasama dengan petani lokal. Kita berikan pembibitan terlebih dahulu untuk mereka. Soalnya nggak mungkin donk mereka menanam tanpa ada permintaan, dari segi ekonomisnya sangat kurang. Saat ini kita masih impor ginseng,”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar